TUGAS HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh
:
Rima
Septiani
( NPM : 13.13101.10.06
)
Dosen
Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. H. Supli Effendi Rahim, M.Sc
PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2014
HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN LINGKUNGAN
Manusia dan lingkungan hidup (alam)
memiliki hubungan sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh
besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusiamanusia lebih bersifat
pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia
memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai
yang dikehendakinya. Dan walaupun alam tidak memilikim keinginan dan kemampuan
aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi
pada alam, langsung atau tidak langsung, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan
manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi
kesehatan dan bahkan keselamatan manusia; sebaliknya, lingkungan yang buruk
bagi kehidupan manusia. Tindakan eksploitatif manipulatif terhadap alam akan
mengakibatkan kerusakan langsung terhadap alam, dan secara tidak langsung hal
itu akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia khususnya, dan kehidupan
berbagai mahluk lain pada umumnya. Sebaliknya, apabila manusia menunjukkan
kasih sayang yang besar terhadap alam, dengan memelihara dan melestarikannya,
maka alam akan menjamin kelangsungan hidup manusia dalam suasana nyaman dan
menyenangkan.
A. Lingkungan
Lingkungan
hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang
menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis
dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan
peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum
maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Persetujuan Internasional Tentang
Lingkungan Hidup Indonesia termasuk dalam perjanjian: Biodiversitas, Perubahan
Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut,
Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan
Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah, Perubahan Iklim - Protokol Kyoto
(UU 17/2004), Perlindungan Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/19 Masalah
Lingkungan Hidup di Indonesia.Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami,
gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan.
Sikap dan
perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana
pandangannya terhadap sesuatu itu, Kalau sesuatu hal dipandang sebagai berguna
dan penting, maka sikap dan perilaku terhadap sesuatu itu lebih banyak bersifat
menghargai. Sebaliknya jika sesuatu hal dipandang dan dipahami sebagai sesuatu
yangn tidak berguna dan tidak penting, maka sikap dan perilaku yang muncul
lebih banyak bersifat mengabaikan, bahkan merusak.. Manusia memiliki pandangan
tertentu pada alam, dimana pendangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan
dan perilaku manusia terhadap alam. Dari beberapa pandangan etika yang telah
berkembang tentang alam disini akan dibahas tiga teori utama, yang dikenal
dengan Shallow environmental Ethics, Intermediate Environmental ethics, dan
Deep Environmental ethics. Ketiga teori ini dikenal juga sebagai
antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme.
B. Manusia
Manusia
adalah makhluk hidup yang memiliki kecerdasan baik secara emosional maupun spiritual yang mampu mengelola dan mengolah segala sesuatu
yang terdapat dalam lingkungan hidup menjadi sesuatu yang mampu menyokong
kehidupannya. Manusia dan lingkungan merupakan unsur yang tak dapat dipisahkan.
Lingkungan
hidup merupakan komponen penting dari kehidupan manusia begitu pun sebaliknya
kehidupan manusia memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan lingkungan
hidup. Sebuah contoh sederhana bisa diberikan untuk menggambarkan interaksi
timbal balik antara manusia dan lingkungan hidup. Agar bisa bertahan hidup
manusia membutuhkan kegiatan makan dan minum. Dalam memenuhi kebutuhan itu
manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan,
tumbuh-tumbuhan, air, udara, sinar matahari, garam,
kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya. Komponen-komponen lingkungan
hidup itu merupakan sumber mutlak manusia untuk mempertahankan atau meneruskan
kehidupannya. Begitu pentingnya interaksi antara manusia dengan lingkungan
hidupnya dapat digambarkan dalam pernyataan bahwa hanya dalam lingkungan hidup
yang optimal, manusia dapat berkembang dengan baik,
dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan akan berkembang ke arah yang
optimal.
Interaksi
antara manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Kalau seseorang melakukan
sesuatu atas lingkungannya, misalnya mencangkul maka di sini telah terjadi
interaksi antara manusia dengan tanah yang dicangkul, demikian pula terhadap
makhluk-makhluk hidup yang berada di sekitar tanah yang dicangkul seperti
tumbuh-tumbuhan, hewan, cacing, ulat-ulatan dan binatang mikroba lainya serta
terhadap suhu udara di sekitarnya. Proses interaksi semacam ini disebut sebagai
ekosistem, yaitu suatu interaksi timbal balik antara makhluk-makhluk hidup
dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan dalam wujud yang teratur. Ekosistem
tidak saja merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya tetapi juga
antara makhluk hidup satu dengan lainnya. Antara binatang dengan binatang lain,
dengan tumbuh-tumbuhan dan lingkungan sekitarnya.
Manusia
dengan kemampuan ilmu dan teknologi bisa membuat perubahan-perubahan, baik
kecil maupun besar pada lingkungannya. Perubahan-perubahan itu terutama terjadi
karena meningkatnya kebutuhan hidup manusia yang mengakibatkan interaksi antara
manusia dan lingkungannya semakin intensif, misalnya dalam penggalian sumber
alam, pengelolaan dan penggunaan sumber alam. Dengan demikian, peranan manusia
sangat berpengaruh terhadap kondisi struktur dan sifat fungsional ekosistem.
Pola
interaksi harmonis antara manusia dan lingkungan hidup dapat ditelusuri dari
nilai-nilai dan pandangan hidup suatu masyarakat terhadap alam di sekitarnya.
Misalnya, di beberapa kalangan masyarakat pedesaan hinggga kini masih terdapat
pandangan yang menggambarkan manusia sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dengan lingkungan hidupnya. Pandangan semacam ini biasanya mewujud dalam pola
kebiasaan masyarakat untuk memitoskan atau mengeramatkan alam. Misalnya tidak
boleh membuang sembarangan sesuatu benda atau sampah di sebuah sungai tertentu karena akan berakibat munculnya penyakit
atau malapetaka. Tidak boleh menebangi pohon-pohon di tempat-tempat tertentu
atau tidak boleh menangkap ikan di suatu bagian sungai atau danau. Dengan
demikian, pola-pola kebiasaan masyarakat itu secara tidak langsung bermanfaat
untuk mempertahankan konservasi lingkungan dan sumber-sumber daya alam.
Pandangan atau nilai-nilai yang dipertahankan oleh masyarakat melalui
kaidah-kaidah hidup, tradisi atau kebiasaan yang bersifat mitos dan mistis ini
disebut dengan pandangan immanen atau holistis.
Namun,
pesatnya kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang diikuti dengan
perkembangan kebutuhan manusia telah membawa perubahan cara pandangan manusia
mngenai lingkungan hidup. Manusia tidak lagi memegang teguh pandangan immanen
tetapi cenderung memandang lingkungannya bukan sebagai bagian (subsistem) yang
tidak terpisahkan. Lingkungan dianggap sebagai objek yang dapat dieksploitasi
semaksimal mungkin. Pandangan semacam ini disebut
dengan pandangan transenden yang membuat suatu masyarakat semakin menutup diri
terhadap hubungan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dan akhirnya
berusaha memusatkan ekosistem pada diri manusia, antroposentrisme.
Manusia
sebagai subjek lingkungan berarti manusia memilki kemampuan untuk mengendalikan
lingkungan, memanipulasi dan mengeksploitasi lingkungan. Manusia mampu
merombak, memperbaiki dan mengkondisikan lingkungan seperti yang
dikehendakinnya. Hal ini dikarenakan:
- Manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang,
- Manusia memiliki ilmu dan pengetahuan,
- Manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik.
Dalam perannya sebagai
subjek lingkungan, manusia diharapkan mampu melakukan pengelolaan lingkungan.
Pengololaan lingkungan adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan,
terutama lingkungan alam. Mengapa terutama ditujukan untuk lingkungan alam?
Karena lingkungan alam bersifat terbatas dan oleh karenanya perlu diusahakan
terus kelestarian dan keberadaannya untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Usaha pengelolaan lingkungan memiliki tujuan antara lain:
- Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya,
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana,
- Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup,
- Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa yang akan datang.
Pengelolaan lingkungan
dilakukan untuk menjaga agar perubahan yang terjadi pada lingkungan akibat
upaya pemanfaatan yang dilakukan manusia terhadap lingkungan tidak akan
mengganggu keseimbangan lingkungan itu sendiri. Dengan kata lain, perubahan
lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia, dan dapat pula terjadi
karena faktor alami. Akan tetapi, dampak dari perubahan itu belum tentu sama.
Namun, pada akhirnya apapun perubahan yang terjadi pada lingkungan, manusia
juga yang mesti memikul dan mengatasinya.
Masalah
lingkungan telah ada dihadapkan kita, sebut saja misalnya banjir, tanah longsor
di beberapa daerah di Indonesia, sampah, polusi udara, temperatur udara yang
semakin tinggi karena pemanasan global, dan lain-lain. Masalah lingkungan ini
berkembang dengan cepat, baik di tingkat nasional maupun internasional
(global).
Berikut
adalah rincian dari masalah lingkungan yang muncul sebagai akibat dari
interaksi antara manusia dan lingkungan, yaitu:
- Masalah lingkungan yang terutama disebabkan oleh perkembangan ilmu dan oleh karenanya harus dikaji dan dipecahkan melalui ilmu pula.
- Masalah lingkungan yang disebabkan oleh teknologi yang berkembang dengan cepat.
- Masalah lingkungan yang disebabkan karena tindakan ekonomis manusia, misalkan kasus pencemaran lingkungan. Manusia yang karena pertimbangan biaya tidak mau melakukan usaha pengelolaan sampah dengan baik tentunya akan menanggung biaya pencemaran limbah sampah.
- Masalah lingkungan yang muncul karena cara pandang manusia terhadap lingkungan.
- Masalah lingkungan yang disebabkan karena perubahan sosial dan gejala sosial, secara umum dapat pula terkait dengan masalah kependudukan, keterbatasan sumber daya alam dan masalah pencemaran. Hal in karena perubahan gaya hidup telah dianggap memiliki pengaruh yang lebih besar daripada perubahan sosial, dalam artian pada umumnya dibahas. Di sini lebih tepat digunakan istilah perubahan perilaku sosial yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang.
C. Bumi sebagai kesatuan ekosistem
Untuk mengembangkan pandangan yang
semakin teapat terhadap lingkungan hidup diperlukan pemahaman yang semakin baik
tentang keadaan dan keberlangsungan berbagai lapisan kehidupan yang terjadi di
bumi ini. Sikap terhadap lingkungan juga merupakan sikap yang secara langsung
atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar diarahkan kepada dirim sendiri dan
umat manusia seluruhnya. Hal tersebut terjadi karena bumi merupakan suatu
keanekaragaman hayati yang saling bergantung satu dengan yang lainnya.
1.
Ekosistem bumi
Ekosistem (dari kata yunani oikos =
rumah, dan systema = keseluruhan) dimaksud sebagai suatu unsur kehidupan sebuah
lingkungan (organisme), yang merupakan sebuah sistem, yakni keseluruhan yang
terdirin atas bagian yang saling terkait, dan saling mempengaruhi. Bumi dapat
dipandang sebagai suatu ekosistem yang besar yang didalamnya terdapat berbagai
ekosistem yang lebih kecil, ada ekosistem lautan, ekosistem hutan, ekosistem
pegunungan, ekosistem sungai, ekosistem kawasan pantai, dan sebagainya. Semua
ekosistem itu mencakup seluruh bentuk kehidupan yang ada didalamnya, yang
saling berinteraksi satu sama lain dan saling mempengaruhi, sehingga
keseluruhan biosfer, atau keseluruhan lapisan kehidupan merupakan satu
ekosistem bumi.
2.
Manusia hanya sebagai salah satu unsur
Walaupun manusia merupakan mahluk
yang paling maju, namun manusia hanyalah merupakan salah satu lapisan kehidupan
yang berlangsung di bumi ini, tidak lebih dari itu. Manusia tidak memiliki
independensi mutlak, di mana tidak mengalamim pengaruh langsung atau tidak
langsung dari lingkungan hidup sekitarnya. Kenyataan yang tidak bisa di bantah
bahwa ada hubungan dan saling pengaruh antara manusia dan lingkungannya.
Manusia dapat mempengaruhi lingkungannya, dan sebaliknya juga, lingkungan pasti
mempengaruhi manusia. Kalau lingkungan rusak maka kehidupan manusia akan
terancam, dan pada akhirnya bisa punah.
3.
Peran manusia terhadap lingkungan
Menurut para ahli bumi, bahwa bumi
kita ini sudah berusia 5 milyar tahun. Dua milyar tahun pertama belum ada
kehidupan di atasnya karena saat itu bumi hanya terdiri atas benda-benda tak
hidup seperti batbatuan, gas, dan partikel-partikel debu. Namun bumi bersifat
dinamis dengan berlangsungnya proses-proses seperti: pergerakan tektonik,
vulkanik, perubahan iklim dan sebagainya. Proses-prose tersebut mempunyai daya
destruktif sekaligus konstruktif, mengubah sekaligus memantapkan. Semuanya
terjadi silih berganti dalam kurun waktu yang lama. Dari proses dinamis yang
terjadi di bumi, muncullah dalam alam ini unsur-unsur dasar pembentuk organisme
hidup, seperti hydrogen (H2), oksigen (O2) dan nitrogen (N2). Dengan adanya
unsur-unsur tersebut mulailah muncul kehidupan di bumi ini, diperkirakan
sekitar 3 milyar tahun yang lalu. Pada awalnya bentuk kehidupan yang ada masih
terbatas pada jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Melalui prose
dinamis, kurang lebih 2 juta tahun yang lalu, lahirlah jenis organisme baru
yang dinamakan manusia. Manusia memiliki otak dan sistem syaraf yang mampu
menghasilkan kehendak dan perasaan, sehingga membuatnya lebih mampu
menyesuaikan diri dan bertahan dalam situasi lingkungannya, bahkan juga mampu
mencari alternatif untuk beradaptasi serta mengatur lingkungannya sedikit demi
sedikit.
Dengan demikian maka manusia tidak
hanya menerima pengaruh dari lingkungannya, tetapi juga memberikan pengaruh
yang semakin lama semakin besar terhadap alam. Kehadiran manusia semakin
memperkaya proses dinamis bumi yang sudah berlangsung sejak awal keberadaannya.
Kemampuan otak manusia dalam menemukan pemikiran-pemikiran baru untuk menemukan
teknologi yang semakin beragam membawa dampak pengaruh besar terhadap alam.
Manusia dapat mengeringkan lautan, menciptakan hujan dan sebagainya. Dapat
dikatakan bahwa bumi tidak lagi mengalami proses dinamis tersebut pada dirinya
sendiri, melainkan sudah melibatkan manusian dan mahluk-mahluk hidup dalam
proses interaksi yang saling mempengaruhi. Pengaruh tersebut akan semakin besar
sejalan dengan berjalannya waktu. Hanya saja peran dan pengaruh yang
ditunjukkan manusia terhadap alam tidak membantu alam berkembang kearah
kesempurnaan. Intervensi manusia telah membawa dampak negatif terhadap alam,
dan berbagai lapisan kehiduan didalamnya.
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/khasiat-makan-semangka-bisa-perbaiki.html
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/indonesia-akan-alami-gerhana-bulan-ini.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/ingin-punya-anak-cerdas-ini-usia.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!